Powered By Blogger

Jumat, 11 Februari 2011

Solusi Jakarta

ASSALAMU’ALAIKUM Wr.Wb.
Beberapa waktu lalu Indonesia di gegerkan dengan isu “Jakarta kelak tinggel sejarah” atau mudahnya beberapa tahun kemudian Jakarta akan tenggelam, ada yang menyebutkan bahwa masalah tersebut di sebabkan oleh air tanah di Jakarta tinggal sedikit dan terdapat rongga di dalam tanah, itulah yang menyebabkan tanah ambles. Bagaimana air tanah itu tinggal sedikit?. Kita tidak boleh manyalahkan Pemerintah atau Dinas Lingkungan saja. Tapi itu karena masyarakat Jakarta sendiri yang menyedot air tanah terus-terusan, tetapi air yang telah di gunakan tidak kembali lagi ke tanah, karena sudah sedikt lahan terbuka di Jakarta, semua telah tertutup aspal jalanan dan paving-paving, dan hamper semua air di alirkan ke sungai. Kalau orang dulu rumahnya itu ada tempat untuk manampung air bekas mandi, cuci baju, dll. Jadi, air yang sudah di tamping tadi meresap kembali ke tanah, sehingga voluke air tanah tetap terjaga. Tetapi sa’at ini, hampir tidak ada rumah yang ada penampung air tersebut, dan air bekas mandi, cuci baju, dll di alirkan ke sungai. Sehingga tanah tidak dapat jatah air sama sekali. Makanya setiap tahun terjadi banjir. Dan sa’at itulah masyarakat merasakan pahitnya. Jadi, bentuk rumah orang dulu perlu di terapkan kembali di jaman sekarang. Bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di daerah-daerah lainya juga perlu. Dan Jakarta juga perlu di bangun daerah resapan air. Sehingga air hujan tidak semuanya lari ke sungai. Ya……. Minimal separuh dari air hujan bisa meresap ke tanah, dan semua itu harus di dasari dengan kesadaran diri masyarakat Jakarta sendiri. Maka dari itu kita harus menerapkan program tersebut di lingkungan keluarga kita terlebih dahulu, kemudian ke masyarakat luas. Sehingga anak cucu kita dapat merasakan segarnya air dan bisa hidup sejahtera.
                 Sekian yang bisa saya sampaikan jika ada salah kata atau mingkin ada yang kurang berkenan di hati anda, saya mengucapakan minta ma’af. Dari isi pidato tadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kita tidak hanya menyedot/ mengeluarkan air dari tanah tetapi kita juga punya kewajiban untuk mengembalikan air ke dalam tanah, terima kasih atas perhatiannya. Semoga bermanfa’at.
WASSALAMU’ALAIKUM Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar