Powered By Blogger

Minggu, 05 Januari 2020

Tugas ESSAY Pemuliaan Tanaman


PEMANFAATAN PLASMANUTFA,  PERAKITAN VARITAS PADI HIBRIDA SECARA KONVENSIONAL DAN KULTUR ANTERA SERTA SELEKSI GALUR DAN UJI MULTI LOKASI

Pengembangan plasma nutfah secara umum berfungsi sebagai sumber genetik tanaman yang secara alami mengandung gen-gen berguna untuk membentuk varietas modern memalui pemuliaan tanaman. Setiap varietas padi memiliki persamaan berbagai sifat, tetapi juga memiliki perbedaan karakter yang bersifat unik. Adanya persamaan dan perbedaan tersebut sering digunakan untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan genetik antara varietas padi. Semakin banyak persamaan karakter tanaman padi semakin dekat hubungan kekerabatan genetiknya, sebaliknya, semakin banyak perbedaan karakter tanaman semakin jauh hubungan kekerabatannya.
Padi lokal secara alami memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman abiotik, dan memiliki kualitas beras yang baik sehingga disenangi oleh banyak konsumen di tiap lokasi tumbuh dan berkembangnya sehingga varietas lokal dengan sifat-sifat unggulnya perlu dilestarikan sebagai aset sumber daya genetik nasional dan dimanfaatkan dalam program pemuliaan. Varietas yang dikembangkan dengan seleksi galur murni, secara genetik bersifat homozigot dan homogen, yang pada umumnya memiliki basis genetik sempit. Oleh sebab itu, perakitan varietas baru yang menggunakan tetua varietas lokal perlu dilakukan secara seksama agar potensi agronomisnya dapat ditingkatkan.
Apabila  dua  genotipe homozygote disilangkan menghasilkan genotipe hibrida  yang  penampilannya  melebihi  tetuanya.  Selanjutnya,  tidak  terdapat  kemungkinan menyeleksi  (memilih)  genotipe  tanaman  F2 atau  pada  generasi  selanjutnya  yang  homozygot dan  sama  penampilannya  dengan penampilan  hibrida  F1.  Konsekuensinya, tanaman  yang  diproduksi  dari  benih  hibrida (F2)  akan  kehilangan  vigor  hybrid.  Dengan demikian,  petani  tidak  dapat  menggunakan padi  hibrida  (F2)  karena  hasil  panen  akan menurun  secara  drastic. Untuk meminimalisir keragaman yang dihasilkan oleh varietas hibrida salah satunya dapat dilakukan dengan cara kultur anter sebagai teknologi percepatan perakitan varietas padi. Aplikasi teknik kultur antera dalam pemuliaan padi dilakukan secara invitro yang dimulai dengan pemilihan tetua, persilangan tetua, penanaman tanaman donor sumber eksplan, dan kultur antera tanaman donorin vitro, aklimatisasi regeneran, karakterisasi tanaman DH, perbanyakan benih tanaman DH, seleksi karakter yang diinginkan. Selanjutnya dievaluasi di rumah kaca untuk mendapatkan tanaman DH spontan (spontaneous dihaploid) atau galur murni generasi pertama (DH0) dan melibatkan teknik pewarnaan kromosom untuk membedakan antara tanaman haploid dengan dihaploid. Pemuliaan pada tanaman menyerbuk sendiri, seperti padi, ditujukan untuk mendapatkan galur-galur murni dengan daya hasil dan sifat-sifat yang unggul. Galur-galur murni dapat diperoleh secara cepat melalui kultur antera karena tanaman dapat diinduksi dari tepung sari muda (polen/mikrospora) yang terdapat di dalam antera. Mitosis baik asimetrik maupun simetrik bertanggung jawab dalam mengganggu polaritas yang diperlukan, sehingga mengubah perkembangan gametofitik normal dari mikrospora (tahap uninukleat-awal binukleat) atau polen muda ke arah perkembangan sporofitik atau pembentukan tanaman.
 Pada pemuliaan padi yang dibantu dengan teknik kultur antera seleksi dapat segera dilakukan pada generasi kedua (DH1) dan ketiga (DH2). Seleksi sangat difasilitasi pada tanaman dihaploid hasil kultur antera, karena sudah bersifat homozigot. Hal ini menguntungkan karena dibandingkan harus terus menerus menseleksi genotipe heterozigos di setiap generasi pada hasil persilangan konvensional, maka menseleksi galurgalur homozigot hasil kultur antera tentu akan lebih efisien, sehingga proses pemuliaan dapat diperpendek 2-3 tahun.
Selanjudnya tahapan uji multilokasi ditujukan untuk memilih varietas yang cocok ditanam pada setiap wilayah. Karena sifat genotip tanaman padi hibrida antara lokasi satu dengan lokasi lainnya tidak akan spesifik sama perlu adanya pengembangan-pengembangan dan juga evaluasi terkait dengan hasil uji multilokasi varietas hibrida hingga menjadi varietas unggul pada setiap lokasi. Pengembangan padi hibrida pengalaman dapat dilakuakan dengan program  SLPTT  dimana  pemerintah  memberikan subsidi  besar-besaran  dengan  harapan  dapat meningkatkan produksi beras  nasional  secara nyata.  Padi  hibrida  diposisikan  sebagai terobosan  teknologi  (breakthrough)  untuk mencapai tujuan tersebut.







1 komentar: